Hay hay hay, apakabar
semuanya? Akhirnya ya bisa ada waktu buat nulis lagi, setelah beberapa bulan
kebelakang ada hasrat nulis cuman sebatas ingin. Yup, beberapa bulan kemaren
hasrat nulis harus dicurahkan 100% buat skripsi dulu, walaupun nulis skripsi gak
seindah nulis fiksi atau curhat, tetap harus dijalani untuk menghindari nambah
uang semesteran yang gak murah itu haha. Finnaly, agustus kemaren selesai juga
semuanya. Tibalah masanya kembali menjadi masyarakat, tepatnya sih menjadi tahanan
rumahan. Kenapa saya bilang tahanan rumahan? Ya gimana sih rasanya jadi
pengangguran, gak dikasih uang bulanan lagi, gak bisa shoping lagi kaya biasa,
cuman diem dirumah menjalani sisa hidup ini haha, asli ini lebay banget deh.
Bicara soal pekerjaan, sudah seharusnya
sebagai seorang freshgraduated mencari pekerjaan guna mengaplikasikan ilmu yang
sudah diterima. Peluang kerja? Banyak banget, cuman memang gak semuanya
berjalan sesuai dengan jurusan kuliah kita. Pada akhirnya, dunia kerja memerlukan
calon tenaga kerja yang sudah berpengalaman, dan lulusan baru seperti saya
harus seperti apa? Tentu ini tidaklah sama, setiap orang memiliki plan
masing-masing, ada yang memang idealis dan terus mengejar karir sesuai yang
diharapkan, dan ada yang memang menjalani pekerjaan apapun untuk mendapat
pengalaman terlebih dahulu. Untuk saya pribadi, saya termasuk orang yang senang mencari hal
baru, berdasarkan pengalaman masuk berbagai macam organisasi membuat saya
berpikir bahwa wawasan kita harus luas, dan untuk bertahan hidup tidaklah harus
bergantung pada satu keahlian saja.
Masa-masa menganggur,
sejujurnya adalah masa terberat untuk melihat teman-teman yang terlebih dahulu
dikarunia sebuah pekerjaan. Gimana sih rasanya iri, saat temen-temen udah
duluan kerja di berbagai perusahaan top di ibu kota, rasanya kita juga sanggup
bersaing sama mereka. Sejak kuliah, kita merencanakan dan memimpikan bekerja di
perusahaan top, memimpikan hidup diantara hingar bingarnya ibu kota, namun pada
saat waktu yang sudah tepat, impian itu harus ditepikan karena alasan ijin
orang tua. Semua orang juga tau, restu Allah juga restu orang tua. Awalnya memang
susah untuk menerima kenyataan, bahwa saya diharuskan mencari pekerjaan di
lingkungan saya. Untuk ukuran kabupaten kecil, bisa dikatakan memang cukup
sulit untuk mencari pekerjaan yang cocok disini.
Setelah beberapa kali
dibahas di meja makan, akhirnya saya mengerti tujuan orang tua tidak
mengijinkan saya untuk merantau. Semakin hari semakin dipahami, saya menerima
keputusan itu dengan baik. Masih banyak kekurangan dalah hidup ini, dan tentu
saja mental yang belum tentu siap menjalani kehidupan disana. Lamaran-lamaran
saya hanya sebatas panggilan interview yang tidak bisa di hadiri, dengan alasan
jarak walaupun kesiapan sudahlah tidak diragukan lagi. Rupanya memang menjalani
kehidupan dirumah tidak seburuk itu, terutama saya banyak belajar soal
beres-beres rumah, belajar cuci piring, yang memang sebelumnya saya sangat
malas melakukan itu wkwkw. Ada hikmahnya juga sih, mungkin hari-hari
selanjutnya saya bakal sering nulis, itung-itung asah otak biar gak tumpul
karena keseringan tidur.
Dear teman-teman yang
saat ini masih berstatus pengacara atau pengangguran banyak acara, jangan malu
dengan status kita sekarang, banyak-banyak lah berikhtiar mencari pekerjaan
yang diinginkan. Banyak banget peluang, tergantung kita aja mau dimana kita
mengabdikan diri, saran dari saya sih untuk lulusan baru, jangan terlalu
memperhitungkan gaji, memang itu aspek penting untuk keberlangsungan hidup,
tapi ibaratnya kita yang baru lahir, kita masih perlu banyak bimbingan, banyak
arahan sebelum kita bisa mengontrol pekerjaan sesuai dengan kemampuan kita. Tetap
semangat mencari kerja, sambil nganggur better main game sih, wkwkw.. dah dulu
ah, byebyeeee see u di tulisan selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment