Getrich and Cyberspace

Disela-sela kegabutan libur lebaran kali ini, boleh lah ya intermezzo sedikit. Ini sedikit curhat aja, jadi maaf kalo mungkin SPOK dari tulisan ini gak bener atau gak enak dibaca. Sekedar share, gaada tempat curhat jadinya nulis disini aja. Siapin cemilan ya, panjang soalnya hehe..

Anti Dunia Maya

Gue punya temen real life yang care, gue punya orang tua yang begitu hangat, dan gak punya permasalahan lingkungan apapun. Gue tipe anak baik-baik, periang dan cukup terbuka dalam segala hal, baik itu buat temen lama atau temen baru. Kehidupan perkuliahan juga tidak terganggu, tugas lancar, ukm banyak, jadwal padat, gebetan ada, punya temen-temen deket dan suka jalan kalo ada duit. Bukan hal yang sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, semuanya begitu mudah. Mungkin yang kurang disini adalah pengisi hati saja hehe.

Mungkin karena real life ini begitu asyik, sampai gak kepikiran buat punya temen yang kenalan lewat sosmed. Menurut gue, itu annoying banget. Banyak cowok-cowok yang ngajak kenalan di facebook, twitter, dan Instagram, dan semuanya gue skip. Bukan gue sok jual mahal, tapi memang menurut gue sosial media itu gak jelas, dan gue lebih seneng kenalan sama orang yang pernah tatap muka sebelumnya.

Berkenalan dengan Dunia Maya

Seperti karma, sampe akhirnya gue gak sengaja download salah satu game yang udah lama gue kenal sebelumnya, Line Let’s Get Rich. Keisengan maen game satu ini berlanjut dengan pamer card charlotte di grup fb. Setelah vakum 3 tahun, dikasih event tanpa modal, yaiya siapa yang gak ngiler haha. Sampe gak sengaja ada yang pm nawarin masuk clan, hal pertama yang gue pertanyakan adalah “Apa itu clan ?” . Setelah join di grup, gue mulai membuka pergaulan maya ini. Berkenalan dengan bocah-bocah gamers, kenalan sama orang yang gak tau wujud aslinya kaya apa, sampe so asik padahal gue gak kenal. Karena di dunia nyata gue bisa dibilang gampang akraban, di dunia maya pun gak butuh waktu lama buat berkenalan lebih lanjut soal clan dan tentunya Getrich Habbit.

Digambarkan, clan adalah sebuah rumah dimana player-player getrich berkumpul untuk saling share informasi atau mabar (main bareng) . Disini lah gue baru tau kalo getrich bisa main team haha. Hal yang paling gila adalah harus change nama line, dimana akun line pertama gue adalah akun pribadi. Keluarga, sahabat, dosen, semuanya akan menyatakan diri gue ‘alay’ dengan embel-embel tag didepan nama line sebagai salah satu syarat masuk clan LGR.

Drama Dunia Getrich

Bukan hanya soal game, dunia getrich tak luput dari yang namanya drama. Gue sebagai pendatang baru dunia maya merasa aneh dan bilang “Jir, lebay banget” .  Kebiasaan chat digrup membawa beberapa perasaan campur aduk, mulai dari nyaman ngobrol, sepemikiran, saling mengerti. Hingga akhirnya berlanjut dengan tatap muka di video call grup, disana kita saling menyapa dan tawa bahagia terlihat dirona masing-masing.

Karena persahabatan dunia maya ini indah, seperti candu yang membuat gue gak bisa lepas dari gadget. Setiap hari, jam , menit, rasanya kurang afdol kalo gak nyapa di grup clan. Karena keseringan inilah mungkin, akhirnya gue memerankan sebuah drama yang cukup rumit. Permasalahan internal, salah paham, sifat yang belum dewasa, saling menjatuhkan, gue harus menghadapi itu. Sampe akhirnya gue memutuskan untuk berhenti dengan clan, dan memutuskan unutk berhenti dengan dunia maya ini.

Sebuah Keluarga

Niat pensi rupanya harus diundur, karena tanpa sengaja gue menemukan sebuah clan yang menurut gue, cocok banget dengan apa yang diharapkan. Memang awalnya cukup lama harus beradaptasi dengan clan baru, masih merasakan luka dengan clan lama, dan rupanya semuanya sirna begitu cepat berkat bantuan teman-teman clan baru. Mulailah gue mengenal satu persatu member, disini kita saling berbagi, memberi, dan berusaha membangun sebuah clan untuk dikenal banyak orang. Tak banyak neko-neko, gue nyaman banget disini. orang-orang yang dewasa, bisa saling melengkapi satu sama lain, saling berbaur dalam satu rumah.

Insomnia ini membawa gue dengan kebiasaan telponan di grup, dengan hal inilah, gue bisa mudah akrab dengan semua member. Hampir tiap hari, kita telponan tanpa tau waktu, tanpa sayang kuota. Sampe gue jarang nongol di grup-grup kampus, karena udah keasyikan dengan grup clan ini. Disinilah, hal ternyaman yang gue punya selama menjalani dunia maya. Teman-teman yang paling gue sayang, rela nemenin gue mabar semalaman, rela nemenin telponan padahal gue nyanyi dengan suara yang gak enak, rela nemenin videocall padahal gue lagi kerja, rela nemenin ngobrol sampe jam sahur, dan begitu masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan lainnya yang gak bakal gue lupa.

Dan hal yang paling manis datang pada saat hari ulang tahun gue yang ke 21. Disaat teman-teman kampus gue gaada yang inget, mereka adalah orang-orang yang peduli. Bahkan salah seorang member ngasih sebuah kado boneka jauh-jauh dari kota sebrang. Dia cowok pertama yang kaya gini ke gue, hal yang gak pernah disangka, seseorang didunia maya bisa sepeduli itu untuk seseorang yang bukan siapa-siapa.

Dan sekali lagi, sebuah drama tragedi terjadi. Hal yang paling tidak diinginkan adalah berpisah dengan sebuah keluarga. “Bitch please Ana, ini hanyalah sosial media. Not real” , iya gue akui ini hanyalah sosial media, gue gak tau sifat asli dari mereka yang gue sebut keluarga, gue gak tau lingkungannya, kebiasaannya, dan pertemuan rupanya sebuah hal yang mustahil untuk terjadi. Sekali lagi, gue udah terlalu dalam hidup di dunia maya ini, bahkan semua masalah di dunia maya, bikin gue nangis, bikin gue sakit hati. Kenapa bisa begitu? Padahal penyebabnya mereka semua maya, tidak ada, tapi perasaan dari hati ini bukan lah kw sayangku. Karena terlalu mendalami itu, gue jadi jarang nyapa temen real gue, males keluar rumah, dan sibuk chattingan. But it’s me, kalo gue udah sayang, gabisa gue lupain begitu aja.

Bukan Akhir

Sekarang, gue mulai mengimbangi dunia maya gue dengan real life. Mulai mengerjakan tugas kuliah, mulai menyibukan diri dengan kuliner sama temen, mulai menyentuh lagi film-film korea menjelang malam. Ini bukan akhir, namun sebuah pengalihan dari semua sakit yang gue terima, dari semua drama yang gue jalani, dari semua hal yang hanya terjadi hanya gara-gara 2 aplikasi gadget. Lelah, gak sabar buat kuliah lagi. Menikmati akhir bulan dengan kawan-kawan, berorganisasi lagi, menikmati hiruk pikuk tugas-tugas yang hampir mencekik, dan mulai bersiap diri menghadapi semester akhir dari studi ini.

Gue gak mau memaksakan pergi untuk lupa, untuk apa? Hal ini justru akan semakin mempersulit. Biarkan waktu, yang hapus aku  aashoooy haha. Dunia ini bergerak, kerjaan bukan main game saja, tapi buat gue, ini merupakan pengalaman yang paling berharga. Dunia maya mengajarkan gue untuk bisa menilai diri sendiri, seperti apakah gue sebenarnya. Dan yaa, gue harus banyak memperbaiki berbagai sisi untuk bisa menjadi lebih baik didunia nyata.

Dan ya, satu kata untuk kalian, Your Life is Your Game. Take it, or Leave it. Dah itu aja, cape jir ngetik panjang gini hehe. Teman-temanku dimanapun kalian berada, aku sayang kalian. Sumpahhh!!!!

Untuk kalian, para member Clan Celcius Squad, Clan GPU (sekarang PDR), Clan Phoenix, Clan Rewhite, GC Onta Koea & Jakun Onta, Indonesia Extreme Smule, dan GC kesayanganku ABC Squash 999+ (terimakasih sudah peduli) dan semua teman-teman LGR yang gak bisa gue sebut satu persatu. Terimakasih telah mengisi tawa, mengajarkan sebuah makna, semoga suatu saat kita bisa dipertemukan dalam tatap mata.

Salam kecup dari Ana Belle, si Drama Queen.








CONVERSATION

1 comments:

Back
to top