Hallo, selamat bulan Ramadhan
teman-teman. Sudah lama saya tidak menyapa lewat tulisan, rasanya belum
terlambat untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah saya lakukan. Akhirnya
sempat juga untuk menulis kembali, setelah disibukan dengan tugas-tugas kuliah
yang amat dahsyat, dilanjut UAS dan diakhiri dengan magang. Begitulah proses
yang harus dijalani mahasiswa menjelang tingkat akhir, antara lelah dan semangat
menjelang sebuah titik penghabisan.
Bicara soal magang, saya adalah
salah satu korban patah hati akibat penolakan dari media online skala nasional
di Jakarta. Mungkin saja tidak masuk kriteria, hingga penantian surat balasan
magang yang bikin saya rajin cek inbox email. Sempat terpikir cari aman untuk
magang di Garut, namun mama menolak dan menyarankan untuk magang di Bandung
saja, katanya sih supaya gak asal magang. Setelah masa pencarian, akibat
obrolan yang tak sengaja, dikenalkanlah saya ke salah satu pegawai dimedia cetak
dan online terdepan di Jawa Barat. Berawal dari iseng ngechat, alhamdulillah
direspon dengan sangat baik. Tak banyak pikiran ini itu, langsung saja setuju
untuk magang disana. Karena basicnya suka
nulis, harapannya sih supaya hobi ini bisa terus terlatih dengan baik untuk
masa depan. Katanya sih, hal yang paling membahagiakan adalah hobi yang dibayar
bukan?
Kegiatan magang ini rupanya cukup
menyita waktu liburan. Alih-alih setelah UAS langsung pulang, tahun ini sedikit
berbeda. Pulang UAS hari terakhir langsung datang magang, dan langsung disuguhi
tugas membuat artikel pendukung tentang Virus Wannacry yang lagi booming beberapa minggu lalu. Harus 300 kata,
harus memiliki 5 kata kunci supaya tidak dianggap spam, kata awalan huruf
kapital semua, katanya. Kupikir, semua orang bilang magang itu gabut adalah
Hoax. Hari pertama, sore hari, sehabis UAS radio, muka kucel, belum mandi,
namun saya tetap berusaha untuk membuat sebuah artikel dengan sebaik mungkin.
Untuk 1 artikel saja, dibutuhkan waktu selama 5 jam, gila gak tuh. Maklum,
masih anak baru jadi banyak ngobrolnya, banyak liat-liatnya, dan belum fokus.
Pulang malam tak masalah, apalagi pas tau artikel yang tadi kita buat sudah
terpampang nyata di website resminya. Sumpah, hal ini sangat membahagiakan
untuk penulis feature pemula seperti saya. Berasa dihargai, berasa percaya
diri, hal ini yang membuat saya jadi semangat bangun setiap pagi untuk
berangkat magang. Esoknya dan seterusnya, mamang gojek silih berganti
mengantarkan saya. Dengan muka cemerlang, duduk manis seorang diri sebelum
pegawainya datang, disuguhi minum air putih supaya sehat. Sambil menunggu,
sesekali buka facebook, youtube dan bersenang-senang sejenak. Tibalah tugas 2
artikel setiap harinya, dengan beragam tema sesuai permintaan, kadang bahasa Indonesia kadang suruh terjemah, kadang teknologi kadang artis kadang korean wave, dan tak bisa
ditebak setiap harinya. Sebagai media online memang harus mengikuti trend yang
sedang hangat dibicarakan, hal ini yang membuat magang disini terasa memiliki
tantangan/quest setiap harinya.
Siklusnya adalah bangun pagi,
berangkat, bikin 2 artikel dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang, pulang, tidur
siang. Nikmat, tak terasa saja hal ini telah berjalan 2 minggu lewat 2 hari.
Artinya, masih 3 minggu lagi untuk bisa pulang ke kampung halaman. Sempat masuk
dalam zona jenuh, namun cuman 1 motivasinya ‘Harus cepat Tuntas Supaya Bisa Pulang’ , itu aja udah bikin
semangat lagi. Dan selalu ingat apa kata dosen penulisan feature, untuk menjadi
penulis tidak hanya bisa dengan satu artikel atau dua artikel yang bagus,
setidaknya satu hari sekali harus menulis untuk mengasah dan menjaga kemampuan
menulis kita. “Na, kamu tuh ada bakat
buat nulis. Cuman masih gak disiplin, coba belajar lagi tatacara penulisan yang
baik” , pepatah itu masih diingat dengan baik, masih jadi motivasi
kedepannya.
Walaupun terkadang iri ngeliat
snapgram temen-temen yang terlihat asyik ditempat magang dan banyak temennya, hal ini berbeda 180 derajat
dengan kegiatan magang saya. Bahkan sampai saat ini, saya hanya mengenal pembimbing magang
saja, tidak yang lainnya. Mungkin karena jadwal saya masuk pagi, sedangkan pegawai media online kebanyakan beraktifitas di sore menjelang malam. Overall,
sepanjang setengah perjalanan disini saya mendapatkan amat banyak pengalaman
dalam hal menulis. Walaupun ditolak media online nasional, belajar dari media online
skala regional akan lebih baik dalam hal jam kerja dan tantangan. Dimanapun kita
belajar, yang terpenting adalah proses dan karya yang kita berikan. Tuhan lebih
tau apa yang kamu butuhkan saat ini, semoga menjadi sebuah langkah yang baik
untuk memulai memahami apa kemampuan diri kita. Selamat magang teman-teman
seperjuangan, dan happy holidey wankawan sekaliaaaan. Pesan terakhir, jangan lupa kunjungi website http://www.pikiran-rakyat.com/ ya untuk update berita setiap harinya.
Gak sabar, buat nulis refleksi akhir magang. See you soon ..
0 comments:
Post a Comment