Aline masih memegang tangan Joenathan
yang saat itu masih terbaring lemas, tatapannya begitu tajam terpadu antara
rasa sedih dan sedikit kekesalan. Malam itu Joe baru saja pulang dari sebuah
bar, namun naas mobil yang ia tumpangi bersama David harus bertabrakan dengan
mobil lain. David yang masih dalam kondisi mabuk harus memaksakan menyetir
karena joe tertidur dimeja saat sedang minum-minum bersama.
Sepanjang malam Aline terjaga
dari tidurnya demi mengawasi Joe, pria yang
amat ia cintai. Tiga tahun kebersamaan mereka yang diisi dengan
kebahagiaan, wanita cantik & populer dengan pria tampan & penyayang. Semua
teman mengutuk mereka untuk berjodoh, begitu dengan Aline yang sudah menaruh
hati pada joe sejak lama.
Tersadar dari tidur panjangnya,
Joe mencoba duduk sambil menahan sakit dipelipis nya. Terlihat David masih
terbaring lemas, Aline menghampiri dan memarahi David yang dinilai ceroboh saat
menyetir. David membalasnya dengan nada yang tinggi dan membela diri dengan
bilang kalau itu tidak disengaja, disambut dengan suara Joe yang lebih keras
untuk menghentikan adu mulut mereka.
“Apa-apaan sih kalian ini, kita baru kecelakaan dan sekarang kalian
sedang salah-salahan? Diamlah, kepalaku masih sakit ! teriak Joe.
Aline yang masih begitu marah
segera meninggalkan ruangan, degan cepat ia menuju ke rooftop rumah sakit sambil menahan isak tangis. Dengan pincang, Joe
mencoba berlari untuk mengejar Aline. Saat tiba di rooftop, terlihat Aline yang sedang menangis tersedu-sedu. Tanpa
ragu, segera Joe meraih tangan Aline untuk mendekap tubuhnya, Aline terkejut
melihat Joe yang nekat mengejarnya. Aline jatuh dipelukan hangat Joe sambil
mengeluarkan segala kekhawatiran, ditutup dengan ciuman kening untuk Aline
dikala senja sore itu.
Pagi itu Joe dan David sedang
bersiap-siap ke kampus. Kemeja rapi, sepatu branded
, pomade on point menggambarkan dua
pria tampan yang pasti digilai semua cewek. Walaupun kualitas mereka diatas
rata-rata, David dan Joe lebih memilih untuk tidak terbuka soal pasangan. David
yang dikenal sangat pemilih, sedangkan Joe yang masih belum jelas statusnya
dengan Aline. David dan Joe bertemu pada suatu event mahasiswa baru dikampus,
karena memiliki hobi yang sama akhirnya mereka berteman hingga sekarang dan
tinggal di kontrakan yang sama juga. Persahabatan mereka menginspirasi untuk
teman sekitar, seperti adik dan kakak yang selalu mensupport satu sama lain. Kebiasaan minum David yang buruk membawa
dampak juga untuk Joe yang mulai mengikuti hal tersebut, karena itulah Aline
tak pernah merestui persahabatan mereka.
”Joe, kamu jangan mabuk lagi dong. Gara-gara si David kemaren kamu jadi
masuk rumah sakit kan. Kali ini turutin mau aku.” rengek Aline
Joe yang saat itu sudah mabuk
berat membalas permintaan Aline sambil tertawa tanpa henti.
“ha..haa, kemaren kan kecelakaan dan David enggak salah. Oh iya lin,
jangan pernah salahin si David lagi pokoknya. Jangan”
Wajah Aline mulai cemberut,
kekasihnya kini malah membela sahabat nakalnya itu. Segera Aline memindahkan
Joe ke mobil dan membawanya pulang dengan meninggkan David yang masih di bar. Karena
lelah, malam itu Aline ikut terlelap disamping Joe yang masih belum sadar, sambil
berharap esok hari Joe akan melupakan kebiasaan minumnya itu.
Menjelang pagi, David pulang ke
kontrakan dengan penuh emosi. Segera ia dobrak pintu kamar Joe, terlihat Aline
dan Joe yang masih begitu lelap. Karena merasa terganggu, Aline terbangun dari
tidurnya dan menanyakan kenapa David begitu berisik.
“Oh, jadi lu bawa Joe pulang dan ninggalin gue sendirian? Bahkan
sekarang lo tidur sekamar? Cewek apaan
lo ! Pergi dari sini sekarang” bentak David
Tidak terima dengan perlakuan
David, Aline menamparnya sampai tersungkur ke lantai. Terjadilah saling pukul
antara Aline dan David hingga keduanya memiliki luka memar di wajah. Dengan
kesal Aline segera membawa barang-barangnya dan pergi meninggalkan kontrakan,
tak menyangka seorang pria memperlakukannya begitu kasar. Suasana yang begitu
ramai membangunkan Joe, segera ia menghampiri David yang sedang mengompres
memarnya dengan air dingin. Terlihat raut wajahnya yang sedikit murung melihat
luka yang David terima begitu parah sehingga ia menawarkan diri untuk membawa
David ke rumah sakit. Namun David mengelak dan menyuruh Joe untuk tidur
kembali, kepala David terasa berat karena mendapat beban fisik dan psikis yang
amat rumit.
Esok harinya Aline tidak masuk kuliah
dan bahkan tidak membalas chatnya, Joe begitu khawatir dan memutuskan untuk
pergi ke rumah Aline. Joe pergi dengan penampilan terbaiknya, sambil membawa
beberapa bungkus snack kesukaan Aline. Saat tiba dirumahnya, Joe segera menuju
ke kamar utama. Dengan lembut Joe mengetuk pintu dan meminta izin masuk,
terlihat Aline yang terbaring lemas diatas kasur dengan memar di wajah. Joe tau
penyebab memarnya itu, namun ia tidak membahasnya karena takut justru merusak
mood Aline. Joe memegang erat tangan Aline, sama seperti dirumah sakit waktu
itu. Aline hanya bisa tersenyum menandakan ia senang dengan kehadiran Joe,
walaupun ia harus menahan sakit akibat pukulan David semalam. Pinta Aline saat
itu hanya ingin Joe jangan terlalu bergaul dengan David, karena ia memiliki
sikap tempramen dan suka minum-minum. Joe hanya tersenyum dan mengatakan “Kamu jangan khawatir, dia sebenarnya baik.
Mungkin kemarin dia lagi mabuk berat”.
Besoknya badan Aline semakin
membaik, sebagai ungkapan terimakasih, Aline membuat satu porsi salad buah
untuk Joe. Dengan riang gembira Aline membawa bungkusan buah itu, namun
langkahnya terhenti saat melihat Joe sedang bercengkrama dengan Risa. Bisa
dikatakan Risa adalah saingan Aline, digosipkan bahwa Risa sedang mencoba
mendekekati Joe. Namun dengan percaya diri Aline merasa akan menang, karena
memang ia sudah 3 tahun bersama Joe sedangkan Risa baru mengenalnya beberapa
bulan kebelakang. Dengan tegas Aline menyapa mereka, Joe terlihat senang dengan
kedatangan Aline. Risa hanya memandang sinis dan memilih untuk meninggalkan
mereka berdua.
Dengan lahap Joe memakan salad
buah buatan Aline, dari jauh David melihat kebersamaan mereka berdua. Karena
masih kesal dengan kejadian malam itu, David memutuskan untuk menghentikan
tontonan romansa antara dua anak manusia. David begitu tertunduk lesu ditoilet
kampus, begitu banyak pikirannya hari itu. Hingga akhirnya David memutuskan
untuk skip kuliah dan pulang lebih awal. Malamnya, Aline tidak bisa tidur
karena ia sedang memikirkan pesta ulang tahun Joe yang akan segera di gelar.
Semalaman ia memikirkan untuk memberi kado apa dan bagaimana ia harus bersikap.
Terbesit dipikrian Aline untuk mengungkapkan perasaannya yang bahkan mungkin
Joe sudah mengetahuinya dari dulu. Karena Aline hanyalah manusia biasa, ia
sudah tidak dapat menunggu lagi dan memutuskan untuk meminta status yang jelas
dihubungan mereka.
Sebuah kotak kecil berisi jam
tangan mahal digenggam Aline malam itu. Dengan riasan make-up minimalis namun
tetap elegant, Aline memeluk Joe yang sedang melamun didepan kolam renang. Joe
berbalik sambil tersenyum.
“Makasih lin udah dateng, tuh disebelah sana ada kue-kue. Kamu bisa
makan” tawarnya.
“Malam ini aku gak mau kue, aku mau nya kamu” goda Aline
“Ada apa denganmu Aline, tidak seperti biasanya” tanya Joe
“Aku mau mempertegas hubungan kita, ayo kita pacaran. Cukup lama kita
bersama tanpa ikatan, aku ingin kita saling memiliki. Jangan seperti ini terus
Joe, rasanya sudah cukup aku tersiksa selama ini” kata Aline sambil
menangis.
Joe menatap dalam-dalam mata
Aline, dengan tegas Joe menjawab segala risau yang dirasakan Aline.
“Maaf Lin, kita gak bisa bersama-sama. Apakah tidak bisa hanya jadi
seorang sahabat dekat? Bukankah kita saling mengasihi walaupun tanpa saling
berjanji. Aku amat mencintaimu sedari dulu, tapi tidak untuk bersama”
“ Apa ini karena Risa ? wanita penggoda itu. Oh tuhan, aku rasa ini
tidak benar. Dua orang yang saling mengasihi tidak bisa bersama? Aku hampir
gila” ungkap Aline
Dengan terbata-bata, Joe menyebut
satu nama sebagai alasan mereka tidak dapat bersama. “Ini karena David lin, aku begitu menghargai perasaannya” , Aline
merasa bingung dan masih bertanya-tanya apa maksud dari nama David diantara
Ini. Mungkinkah David menyukai Aline? Tapi bagaimana bisa seorang pria
menyakiti fisik wanita yang ia kasihi. Dengan sedikit lemas, Joe menjelaskan
secara perlahan.
“David ? Jika David memang suka
aku, kenapa sikapnya buruk sekali? Tatapannya sepeti benci, bahkan dia pernah
memukulku kepalaku. Jangan cari alasan Joe !” Aline sedikit kesal
“Lin, mungkin kamu tidak akan percaya. Orang yang selama ini aku cintai
itu adalah David, bukan kamu. Maaf selama ini aku tidak jujur, aku bersamamu
hanya untuk menyembunyikan kebenaran bahwa aku adalah seorang Gay. Maafkan aku Lin”
Aline membelakkan mata, seketika
rasanya detak jantung mendadak berhenti. Bagaimana bisa seorang pria menyukai
pria lainnya? Terlebih pria tersebut memperlakukannya seperti pria normal yang
manis terhadap wanita. Karena tidak sanggup menerima kenyataan itu, Aline
tertunduk lesu dan akhirnya tak sadarkan diri.
cerita taek
ReplyDelete