Last Seen : Bincang Jurnalistik



Wed, April  13’ 2016
Dear Diary, hari ini gue capek banget deh sama...

Hahaha yo whats up abakabs nya bro, sehat? Gue sih agak demam dan flu gitu deh. Ini sebenarnya last seen yang terjadi hari kemaren. Tapi baru gue posting sekarang karena lupa dan ketidurah haha capek sih kayanya ngadepin hari yang amazing dalam minggu ini. But gak semuanya mad day sih, ada beberapa pembelajaran yang bisa gue ambil dihari rabu nyunda ini, salah satunya berhubungan dengan cita-cita gue nanti. So, let’s get started it !!

Hari ini dimulai dari pintu Student Center Telkom. Gue dan Irma menghadiri salah satu undangan dari sebuah UKM untuk makan-makan. Dengan semangatnya gue datang sambil sedikit bersenda gurau. Tiba-tiba mata ini langsung fokus sama salah satu pria berbaju koko pink, rasa-rasanya gue kenal banget sama mata sipit dan senyum manisnya. Sambil terperanjat gue langsung teriak sama irma kalo dia ternyata salah satu asdos yang ngajar di matkul semester ini. Bahagia banget rasanya, sambil malu-malu gue menyapa dan dia hanya tersenyum. Gue membahas salah satu acara yang panitia nya dia, dengan modus liputan gue ngobrolin acaranya dan janjian mau wawancarain dia. Dia tetap senyum dan terus berkata “Iya hehe selaw” dan saat gue mau berkata lagi tiba-tiba rasanya badan ini jatuh dari ketinggian dan langsung terperanjat membuka mata.  Arrrgh SIAL sekali gue, kenapa harus bangun disaat mimpi ini berlangsung. Gak mungkin juga lanjutin mimpi, dan kapan lagi gue bisa mimpiin dia lagi. Dengan berat hati gue langsung membuka handphone dan langsung memeriksa chat dari grup yang mengingatkan kalo hari ini ada kuliah UMUM di aula FIT.

Setelah sepenuhnya sadar, gue memutuskan untuk mandi dan segera berangkat. Selama dalam perjalanan ke Aula, sambil mengingat mimpi tadi pagi yang rasanya mandeg sampe sekarang pengen banget dilanjutin. Setelah sampai, gue exited banget dengan acara yang diselenggarakan sama ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia) . Acara seminar ini diisi oleh banyak pembicara dari News Anchor nya tv-tv swasta seperti TV One, Trans 7, SCTV, Metro dan banyak lainnya. Selain itu, acara ini juga diisi oleh pembicara-pembicara dari berbagai jabatan, ada produser, wartawan, dan dari berbagai kategori acara sepeti reportase investigasi, laptop si unyil, kabar indonesia petang dan masih banyak lagi. Sampe selesai, gue masih setia stay di kursi sambil ditemani senior kenalan baru dari Unpad jurusan Broadcasting.

Setelah acara selesai, agak kaget juga melihat antrean sertifikat acara ini. dnegan sabar gue mengatre sambil bercanda-canda gak jelas bareng temen kelas. Setelah menerima sertifikat, hujan angin menerpa kawasan Telkom University dan menimbulkan banjir di kampus. Hal ini yang membuat gue mengurungkan niat buat pulang karena lupa gak bawa payung serta hujan yang sangat amat besar. Dengan gabutnya sambil nunggu hujan reda, tak disangka bu Mutia selaku produser si unyil lewat dan bersedia di wawancara meski cuman 5 menit saja. Setelah senang mengumpulkan data buat tugas Reportase Penyuntingan Berita, gue memilih duduk menunggu disamping salah satu jurnalis media swasta yang terkenal. Berawal dari basa-basi dan berlanjut pada bincang ringan tentang reportase dan seorang jurnalis. Gue sebagai salah satu anggota pers mahasiswa merasa bangga bisa berbincang langsung secara personal dengan ahlinya, namun saat perbincangan  dimulai dan beliau memberi pertanyaan yang cukup sederhana tentang jurnalis itu sendiri, gue mulai berpikir keras karena yang dipikiran ini hanya materi kampus, materi, dan materi. Beliau membeberkan kehidupan seorang jurnalis profesional yang sebenarnya seperti apa, cara kerjanya seperti apa dan jauh dari pikiran gue selama ini. Sambil mendiskusikan tugas kampus, beliau mengajarkan untuk bekerja layaknya profesional dan menurut gue hal itu cukup sederhana dan dapat dipahami.Beliau adalah seorang jurnalis yang hebat, dan secara realitas membeberkan apa saja kemungkinan yang dapat digapai selama masih dalam bangku kuliah ini. Hal ini membuat gue berkaca bahwa titel pers mahasiswa serta ilmu yang gue punya belum seberapa dibanding mereka  para ahli dan apakah kita masih bisa sombong? Tentu tidak, walapun beliau bilang gue belum ada jiwa seorang jurnalis, namun tidak mematahkan harapan ini untuk terus banyak belajar agar seperti beliau nantinya bahkan mungkin akan lebih hebat hehe, Amiin. Mungkin beliau bukan salah satu pembicara hari ini, namun bincang singkat tadi sungguh menyentuh dan memberi motivasi yang tinggi. Tak lupa sama kata-katanya dia bilang begini “Nanti saya ajak kamu liputan langsung ya”. Perbincangan singkat ini diakhiri dengan jabat tangan dan saling menyebutkan nama masing-masing.

Dan kebetulan malam ini gue mau nugas tekpen, dan ternyata harus gagal karena batre kamera yang tertinggal dikosan. Sambil tak sengaja nganter temen buat nonton teater, datanglah di salah satu gedung depan pasar Kosambi. Salah satu panitia dan tak lain temen gue menanyakan kedatangan gue sebagai peliput media partner atau bukan? Ternyata anak-anak medpart gak ada yang bisa datang, karena merasa tanggung jawab dengan ukm pers ini, gue langsung mengiyakan dan masuk untuk mengambil foto walapun di detik-detik akhir penampilan teater. Bisa jadi karena bincang singkat tadi yang bikin semangat lagi buat liputan haha, gak disangka-sangka ilmu nya bisa disampaikan tanpa memandang gue sebagai stranger dan bocah banget. 

So thanks banget lah hari ini, seneng nya ada dan kesel juga ada. Lengkap lah, dan tak lupa juga hari ini gue makin meriang aja karena tadi hujan-hujanan dan barusan keluar malam. Sakit bukan halangan, tetap semangat karena tgl 16 nanti mau baca puisi di cafe the panas dalam jadi harus fit maksimal. Oke segitu aja dulu ya, gue mau bobo dulu karena capek dan harus bedrest. Sampai jumpa dicatatan berikutnya ya, thatha...



CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top