Sepercik kisah di lapang Futsal


Beberapa hari ini  gue lagi semangat nulis, ingin sedikit berbagi kisah selama kuliah disini dimana sekarang adalah bulan ke 3 gue stay di asrama putra 9 (astri g). Perjalanan disini begitu berliku, diawali tanpa teman dekat dan di akhiri tanpa mereka juga. Sebenarnya gue males kalo harus mengingat kisah kami ini, tapi bagaimanapun mereka pernah menghiasi malam-malam kesepiannya masa di asrama. Beberapa waktu yang terlalui mungkin memang sebentar, seperti selama ini tak pernah terjadi apa-apa. Mungkin mereka tidak merasa atau bahkan tidak ingat, tapi gue masih merasakan keberadaan mereka. Ada sedikit harapan yang tak kunjung dilalui..


Berawal dari saat-saat pertama melewati  lelahnya berjalan dari sukabirus ke asrama. Sambil menikmati musik yang ada, gue berjalan dan begitu menikmati disetiap langkah yang terpijak. Saat itu adalah sore hari , dimana mentari masih menampakkan sinar senjanya di atas lapang futsal asrama putra. Gue lihat di lapang itu ada segerombolan anak pria yang sedang berdiskusi dsn bersiap-siap untuk pulang. Entah godaan dari mana , secara refleks gue mengahmpiri mereka dan meminta ijin untuk bisa bermain futsal bersama mereka.
*fyi : saat itu gue masih menunggu-nunggu latihan perdana futsal putri, berhubung sudah tak sabar akhirnya gue mencoba gabung dengan para pria.
Mereka mengijinkan dan akhirnya kami berkenalan satu sama lain, ini seperti takdir yang tak sengaja, tuhan berikan hingga gue punya temen baru. Good job Ana..

Bagaimana pun gue aadalah seorang wanita pemalu apabila harus berhadapan futsal dengan para pria, dan dimana hari pertama  futsal disana gue malah mengurungkan niat karena kurang berani dan masih segan. Dan gue kira  gue akan begini terus..

Seperti biasa, tiap malem gue selalu mencari makan di daerah sukabirus. Di perjalanan gue gak sengaja ketemu sama anak futsal yang di lapang itu . Dengan seseorang yang udah gue kenal duluan, gue dikenalin sama anak-anak yang baru ketemu hari itu. Kami pun mengobrol ngalor ngidul gak jelas hingga pada suatu saat keluar ide untuk membuat satu grup futsal anak asrama. Berawal dari iseng lalu dengan tak sengaja pula kami membuat grup line dengan nama PSFRantau. Kenapa Rantau? Ya karena kami anak rantau semua.Oke sebelum lebih lanjut mari gue kenalin satu-satu dari mereka. Yang pertama ada Reza dari medan, kedua ada Isa dari Batam, lalu ada feby dari papua,  Ali dari padang, dan masih ada beberapa lagi.
*fyi : nama mereka bukanlah sebenarnya, tapi untukkalian yang tau ceritanya pasti kenal siapa mereka

Setelah terbentuknya team kita,  harapan dan proker begitu banyak. Di mulai dengan bikin kostum hingga target juara tournament. Karena kami begitu merasa dekat dan pas di pandangan pertama, gue merasa yakin mereka adalah teman yang nyata dan kita akan bertahan bersama. Ternyata tak sesuai dengan ekspetasi selama ini.
Hari dilalui dengan nongkrong dan makan bersama. Berharap membangun susasana kekeluargaan disetiap malamnya. Hingga pulang ke asrama selalu pagi, itu karena keasyikan yang mereka ciptakan. Selain itu, gue juga dapet temen banyak dari mereka karena tiap makan pasti aja ada teman yang dikenalain, and u know itu sangat membantu untuk gue yang selalu kesepian haha. Kerja gue sebagai manajer hanya mencari tournament dan mencari lawan sparing. Giliran ada lawan, PSFR nya  gak bisa, giliran pada siap lawannya kagak ada. But demi mereka gue nyaman-nyaman aja sih dan ngerjain itu semua dengan senang hati dan riang gembira.

Tiba suatu malam gue dapet line dari Reza. Ternyata ada sebuah tournament terbuka yang diselenggarakan oleh keluarga besar papua yang berkuliah di Bandung. Dengan semangat gue langsung menghubungi semua anak yang udah gabung di grup line Rantau. Mereka cukup antusias dan gue seneng banget karena ini tournament pertama buat tim kita. Setelah Reza mendaftar dan membeli beberapa kostum dadakan untuk tim, tanpa latihan dan tanpa meeting kita semua seolah sudah sangat siap menghadapi hari esok dimana besok adalah hari tournament kita. Tapi malam itru gue masih merasa bingung, soalnya jam mereka tournament berbentrokan dengan jadwal kuliah. Tapi karena rasa sayang gue yang sudah gak bisa di ganggu gugat, akhirnya gue memutuskan untuk skip kuliah.

Hari tournament telah tiba, kamipun berangkat bersama dari kampus menuju lapangan. Dan saat kami tiba, para pemain inti merasa kecewa.  Ya, ekspetasi kita tentang tournament itu hancur karena faktanya gak ada lagi peserta lain. Dengan berat hati feby menyuruh kita pulang, dia merasa murung karena merasa bersalah. Tapi kami sebagai teman sekalian pemain di tim gak mungkin nyalahin kan, anggap aja perjalanan yang menyenangkan walaupun harapan kami harus hancur pada hari itu.

Setelah itu uts tiba, sejak saat itu kami sibuk dengan urusan masing-masing. Setelah sekian lama gue jadi kangen mereka. Sekarang tiap lewat kantin pasti gak ada mereka, entah sibuk atau apalah gue gak tau yang pasti gue kangen nongrong malem bareng mereka. Setelah sekian lama akhirnya kita ketemu lagi disuatu malam. Kami tertawa puas oleh kelakuan konyol Reza yang mengolok-olok Ali. Setelah puas dan gak kerasa waktu udah pagi, gue pun dengan berat langkah kaki ini harus balik ke asrama. Dengan mereka yang mengikuti dibelakang dan melambaikan tangan nya, dan gue gak menyangka kalo itu adalah lambaian tangan terakhir dari kebersamaan kita.

Sejak malam itu mereka menghlang. Jangankan untuk nongkrong bareng lagi, ketemu tiap orang nya juga jarang. Sedih sumpah deh asli, gue mencoba mencari tau apasih yang salah. Apa gue pernah ngelakuin kesalahan atau apa? Sekarang malam gue kembali sepi . Akhirnya gue memutuskan untuk mengikuti banyak UKM supaya malam gue gak ngebetein. Sampai saat itu gue masih berharap mereka ada lagi di kantin, dan faktanya sampai sekarangpun gue jarang ketemu sama mereka. Entah apa yang sebenernya terjadi, sesuatu yang awalnya hangat tiba-tiba menjadi hilang dan dingin.

Sutu malam lagi hp berbunyi, oh ternyata itu suara line. Gue buka dan gue baca line nya ternyata dari Reza, dia menjelaskan kenapa mereka begitu. Dengan seksama gue baca dan pahami cerita dia, ternyata gara-gara 1 orang semuanya begini. Dan malam itu gue kaget karena dia minta kita bubar (bukan dalam arti sebenarnya) akhirnya gue turutin semua strateginya. Dan dia janji bakal ngabarin gue lagi kalo tim ini akan kita bentuk lagi dari awal, oh baru sekarang gue paham kalo sebenarnya itu adalah ngajak  bubar secara halus..

Entah apa yang salah atau apa yang gak jelas. Semua harapan gue bisa menjadi manager yang profesional ya  harus gugur ditahap ini. Rasa nyaman dan hangat sudah tak ada lagi, kini  mereka dingin dan gak merasa dengan semua yang pernah kita lalui bersama di hari lalu. Semua skip kuliah, latian bareng, futsal bareng, tentang makan bersama, bercanda-canda mungkin untuk mereka tidak ada apa-apanya. Gue cuman bisa senyum tipis ketika menyadari semuanya telah pergi gitu aja sama seperti mereka datang dengan tiba-tiba. Sepercik kisah di atas lapang futsal yang begitu nyata di ingatan tapi begitu semu dimata mereka akan selalu jadi kisah yang tak terlupakan.

Good luck kawan-kawan semua, sukses kuliah nya dan sukses futsalnya dimanapun kalian tempati. Tetap jaga kekonsistenan kalian jangan seperti saat di tim kita haha, Ah sudahlah mungkin kalian gak ingat atau gak peka tapi gue masih bersama foto kalian hihi..

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top